Minggu, 23 Agustus 2009
Minggu, 05 Juli 2009
Sabtu, 04 Juli 2009
NAIK BUS YANG MENGESANKAN
Pada tgl 21 Juni 2009 untuk pertama kalinya setelah 10 tahun aku tidak naik bus jika keluar kota. Dari Porong ke Bangil kutempuh dalam waktu hampir setengah jam. Untuk kali ini aku berkepentingan untuk mengambil raport anakku si Izzah, karena abi ada acara yang harus dihadiri di Wonoayu.
Asyik juga suasana di dalam bus jurusan Jember itu, mengingatkan saat 20 tahun yang lalu, ketika aku masih menempuh study dari Jember ke Malang. Jadi kayak nostalgia aja. Kunikmati perjalanan itu, rasanya istimewa sekali dalam kesendirianku di tengah hiruk pikuk jalan raya.
Ada yang istimewa lagi, ketika datang pengamen jalanan yang tiba-tiba ngejreng di atas bus. Yang menarik ternyata di luar dugaan, lagu yang dibawakan merupakan tausiah buat saya dan penumpang yang lain,. Aku jadi terkesan, ternyata kebenaran tidak harus datang dari seorang ustadz dengan segala atributnya. Mereka sebuah team yang menyanyikan lagu yang aku gak tahu judulnya yang pasti tentang Dzikrul Maut. Trimakasih pengamen...........
Asyik juga suasana di dalam bus jurusan Jember itu, mengingatkan saat 20 tahun yang lalu, ketika aku masih menempuh study dari Jember ke Malang. Jadi kayak nostalgia aja. Kunikmati perjalanan itu, rasanya istimewa sekali dalam kesendirianku di tengah hiruk pikuk jalan raya.
Ada yang istimewa lagi, ketika datang pengamen jalanan yang tiba-tiba ngejreng di atas bus. Yang menarik ternyata di luar dugaan, lagu yang dibawakan merupakan tausiah buat saya dan penumpang yang lain,. Aku jadi terkesan, ternyata kebenaran tidak harus datang dari seorang ustadz dengan segala atributnya. Mereka sebuah team yang menyanyikan lagu yang aku gak tahu judulnya yang pasti tentang Dzikrul Maut. Trimakasih pengamen...........
Rabu, 27 Mei 2009
RUMAH TANPA TV
Ketika aku dengan teman melakukan "homevisit" ke orang tua siswa, selalu keluhan ketergantungan anak terhadap TV menjadi curhat yang tak pernah ketinggalan. Apalagi yang dilihat tidak membawa kontribusi terhadap perkembangan diri anak. Seolah orang tua tak berdaya ketika menegur anak agar tidak terlalu banyak waktunya di depan TV.
Namun, walau barangkali ada yang tidak setuju, aku punya solusi yang pasti sangat kontroversi. Selama 17 tahun rumahku tanpa televisi. Bagaimana mungkin? Mungkin saja. Dan kami tidak punya masalah dengan anak yang kecanduan TV. Tapi anak juga gak "nonggo" juga.
Tentu semua tidak berjalan apa adanya. SEmua "by disign". Degan tidak ada TV, sejak bayi kami memfasilitasi dengan buku, dan sejak trend komputer juga komputer. Menurutku, ketika anak sejak terlahir tidak melihat TV di rumahnya, itu bukan masalah, biasa2 saja.
Bukan berarti kami anti TV, tidak. Tapi kami merasa jika memang tanpa TV bisa, mengapa tidak?
Namun, walau barangkali ada yang tidak setuju, aku punya solusi yang pasti sangat kontroversi. Selama 17 tahun rumahku tanpa televisi. Bagaimana mungkin? Mungkin saja. Dan kami tidak punya masalah dengan anak yang kecanduan TV. Tapi anak juga gak "nonggo" juga.
Tentu semua tidak berjalan apa adanya. SEmua "by disign". Degan tidak ada TV, sejak bayi kami memfasilitasi dengan buku, dan sejak trend komputer juga komputer. Menurutku, ketika anak sejak terlahir tidak melihat TV di rumahnya, itu bukan masalah, biasa2 saja.
Bukan berarti kami anti TV, tidak. Tapi kami merasa jika memang tanpa TV bisa, mengapa tidak?
BERSEPEDA, MENGAPA TIDAK?
Ketika murid2ku yang masih lugu, bertanya kepadaku " Mengapa di zaman begini ustadzah masih aja bersepeda?". Pertanyaan itu sudah terlontar berkali-kali dengan anak yang berbeda.
Kemudian aku jawab, "Kenapa dengan bersepeda, sayang? Kalau cukup dengan bersepeda kenapa pakai yang lain?Bukankah dengan bersepeda kita jadi sehat, hemat dan latihan untuk sabar." Namun aku yakin anak-anak belum puas dengan jawabanku. Tapi bagi saya jawaban itu sudah cukup untuk melatih sederhana dalam berfikir. Karena selama ini kita seolah dipaksa ikut2an keadaan, padahal kadang gak memerlukan. Demikian juga dengan anak-anak, yang kadang-kadang "dipaksa" mengikuti kemauan yang bukan kemauannya.
Barangkali cara berfikir kayak gini aneh, tapi sebenarnya sagat mendasar. Kebanyakan dari kita kadang-kadang gak berani tampil sebagaimana sesuai dengan impian kita sendiri, tampil dengan apa adanya, tidak penuh polesan-polesan kamuflase.
Kemudian aku jawab, "Kenapa dengan bersepeda, sayang? Kalau cukup dengan bersepeda kenapa pakai yang lain?Bukankah dengan bersepeda kita jadi sehat, hemat dan latihan untuk sabar." Namun aku yakin anak-anak belum puas dengan jawabanku. Tapi bagi saya jawaban itu sudah cukup untuk melatih sederhana dalam berfikir. Karena selama ini kita seolah dipaksa ikut2an keadaan, padahal kadang gak memerlukan. Demikian juga dengan anak-anak, yang kadang-kadang "dipaksa" mengikuti kemauan yang bukan kemauannya.
Barangkali cara berfikir kayak gini aneh, tapi sebenarnya sagat mendasar. Kebanyakan dari kita kadang-kadang gak berani tampil sebagaimana sesuai dengan impian kita sendiri, tampil dengan apa adanya, tidak penuh polesan-polesan kamuflase.
Kebaikan yang (mestinya) tak terbatas
"Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dbalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikitpun tidak dirugikan (dizalimi)" (QS. Al-An'am 160)
MENGAPA KADANG KITA MASIH ENGGAN MELAKUKAN KEBAIKAN?
MENGAPA KADANG KITA MASIH ENGGAN MELAKUKAN KEBAIKAN?
Minggu, 08 Maret 2009
Kamis, 05 Maret 2009
Rabu, 11 Februari 2009
PRAKATA
Bismillahirrohmanirrohim.
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Alloh, penguasa seluruh alam.
Sholawat dan salam semoga tetap pada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Sudah hampir setahun blog ini kubuat, tapi belum ada satu tulisanpun yang tertuang. Bukan apa-apa, kadang memang aku sangat sulit mengungkapkan ide, gagasan dan apapun dalam bentuk tulisan. Mudah-mudahan jika nanti aku jadi menulis, para pengunjung yang kebetulan membaca tulisanku dapat memberikan masukan-masukan seperlunya.
Barangkali gak seberapa yang kutulis, tapi mudah-mudahan bisa memberikan manfaat bagi saya sendiri atau yang membaca.
Wassalam,
ttd
Aning Nila
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Alloh, penguasa seluruh alam.
Sholawat dan salam semoga tetap pada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Sudah hampir setahun blog ini kubuat, tapi belum ada satu tulisanpun yang tertuang. Bukan apa-apa, kadang memang aku sangat sulit mengungkapkan ide, gagasan dan apapun dalam bentuk tulisan. Mudah-mudahan jika nanti aku jadi menulis, para pengunjung yang kebetulan membaca tulisanku dapat memberikan masukan-masukan seperlunya.
Barangkali gak seberapa yang kutulis, tapi mudah-mudahan bisa memberikan manfaat bagi saya sendiri atau yang membaca.
Wassalam,
ttd
Aning Nila
Jumat, 06 Februari 2009
Rabu, 04 Februari 2009
Jumat, 16 Januari 2009
Minggu, 04 Januari 2009
Langganan:
Postingan (Atom)